tinta Qalam_Hazin

15 Februari 2011

“Antara Bidadari dan Penghuni Syurga”


Percakapan antara seorang adik wanita dengan seorang kakak lelaki:

Wahai kakakku,,,,,!!!
Knapakan lemah sungguh kaum hawa itu,
Asyik berteman, tangis dan senduh sahaja???

Wahai adikku,,, bukan wanita itu lemah dik, karena tangis dan sendunya
Tetapi distulah wahai adikku, kekuatan bisa meleburkan ego seorang lelaki
Dan menjadi Izzah yang lebih gagah, bahkan gagah dari egonya seorang lelaki
Karena sendu rayunya, nabi Musa A.S, terselamat dari kekejaman Fir’aun
Duhai adikku,,, lembut wanita itu bukan lemah, tetapi senjata.

Namun wahai kakakku,,,,,!!!!
Wanita itu fitnah dunia…

Pernakah adikku dengar??? Pesanan Illahi pada hambanya???
“Wahai lelaki – lelaki yang beriman, tundukkanlah pandanganmu dan tutupkanlah auratmu”
Cuba adik nilai, pada siapa terlebih dahulu  Allah dahulukan pesanannya???
Pada hamba yang bergelar Ar Rijal Karena andai si lelaki menjaga pendangannya,
Maka tidak mungkin terlihat akan wanita yang menjadi fitnah pada dirinya.
Dan tidaklah Allah lupakan pesanan buat wanita,
Agar memelihara auratnya, karena disitulah kehormatannya.
Bukan fitnah semata – mata jikalau Ar Rijal dan An Nisaa
Sama-sama mematuhi pesanan Illahi itu.
Sesungguhnya wanita yang beriman yang sholehah itu lebih baik dari ribuan lelaki yang sholeh.

Tapi kakakku!!!
Kenapa wanita itu menjadi peragaan???
Tidakkah mereka merasa malu???

Wahai adikki sayang,,, Al Haya’ (sifat malu) ada dalam diri setiap insan
Wujudnya seiring dengan nafas insani dan Al Haya’ itulah pakaian iman
pada diri wanita, begitu indah Al Haya’ itu sebagai pembenteng diri
Namu??? Bilamana Al Haya’ itu lebur, maka luntur pulah imannya…
Kenapa sebagian besar wanita merelakan diri mereka menjadi peragaan???
Karena mereka sebenarnya paranoid, merasakan diri belum cukup menarik.
Mereka yang sebenarnya kalah dari segi psikologi. Namun adikku!!!
Wanita sholehah itu pasti melindungi diri mereka dari perbuatan murahan itu.
Wahai adikku!!! 1001 keindahan penciptaan wanita, pandai – pandailah dikau
menilai, antara permata dan debu – debu kilauan pasir.
Wahai adikku!!! Janganlah adik gusar, tatkala tiada lelaki yang hadir memetikmu
Dan jangan engkau sekali – kali merendahkan dirimu, menggugurkan diri
Dan menyembah tanah, sedangkan engkau….
Sebenarnya telah Allah jadikan begitu tinggi
MARTABATMU…!!!

Subhanallah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan